Skip to main content

Sang Ayah Sampai Wasit Ingin Jeff Horn Menyerah dari Manny Pacquiao

Sidney - Jeff Fenech sempat ingin melempar handuk saat melihat anaknya, Jeff Horn, bertarung dengan Manny Pacquiao. Pertarungan ronde sembilan dinilai sangat mengerikan.Horn berhasil merebut sabuk gelar juara kelas welter dari tangan Pacquiao setelah menang dalam pertarungan di Suncorp Stadium, Brisbane, Australia, Minggu (2/7/2017) pagi WIB. Duel dalam 12 ronde itu dimenangi Horn dengan skor 117-111, 115-113, dan 115-113.Kemenangan itu sekaligus memperpanjang catatan tak terkalahkannya selama bergelut di dunia tinju profesional sejak Januari 2013.Kemenangan atas Pacquiao tak didapat Horn dengan mudah. Meski sempat terlihat unggul di ronde pertama dengan melepaskan beberapa pukulan dengan tangan kiri, Horn malah kewalahan di ronde-ronde selanjutnya.Puncaknya, pada ronde kesembilan Horn terlihat berjalan terhuyung-huyung setelah mengalami memar di bagian mata kanannya. Dalam situasi itu ayah Horn yang menyaksikan anaknya bertarung secara langsung seakan ingin pertandingan dihentikan."Jika saya memiliki handuk, saya sendiri yang akan melemparkannya ke dalam ring itu. Saya benar-benar khawatir, saya pikir dia akan kalah dan saya benar-benar mengira dia tidak melanjutkan ronde ke-10," kata Fenech seperti dikutip The Sydney Morning Herald.Kekhawatiran tidak hanya dirasakan sang ayah. Istri Horm yang turut menyaksikan pertarungan bersama anak pertama di dalam kandungan juga dibuat was-was.Di sisi lain, wasit pertandingan, Mark Nelson, menawarkan petinju tuan rumah tersebut untuk menghentikan pertandingan. Akan tetapi, tawaran itu ditolak mentah-mentah oleh pelatih Horn, Glenn Rushton.Alhasil di ronde 10 sampai 12, Horn mampu bangkit dan kembali ke pertarungan setelah menjalani instruksi pelatih dengan sangat baik. Hasilnya, mantan guru sekolah itu bisa mengalahkan Pacquiao."Saya merasa baik-baik saja. Saya merasa seperti juara dunia. Saya telah melakukan tujuan saya, sekarang tujuan saya adalah menyatukan gelar. Ronde kesembilan merupakan saat yang sulit. Kami mengalami benturan kepala dan saya mencuri pukulan setelah itu," kata Horn."Saya ingin terus lanjut, walaupun sedikit lelah, saya sangat siap untuk terus lanjut. Saya merasa lelah pada satu titik. Dan saya tahu dia mengejarku," tambah Horn mengenai tawaran wasit untuk menyudahi pertarungan. (cas/raw)

Comments

Popular posts from this blog

Ada Nama Ustad Guntur Bumi di Dakwaan Gatot Brajamusti

Jakarta - Dalam pembacaan dakwaan di sidang perdana Gatot Brajamusti terkait kepemilikan satwa liar dan senjata api ilegal, ada nama Ustad Guntur Bumi yang disebut-sebut. UGB disebut adalah orang yang memberikan harimau Sumatera yang sudah mati dan diawetkan untuk Gatot Brajamusti. Saat pemeriksaan mantan Ketua PARFI itu mengakui bahwa harimau Sumetera yang sudah mati dan diawetkan itu diberikan oleh Ustad Guntur Bumi sebagai hadiah ulang tahun pada tahun 2011. Harimau itu pun sudah disimpan tanpa izin selama 5 tahun. Dituliskan dalam surat dakwaan saat diperiksa sebagai saksi membantah soal hadiah harimau sumatera itu. UGB mengaku pada tahun yang disebutkan oleh Gatot dirinya masih tinggal di Semarang. "Berdasarkan keterangan saksi H. Susilo Wibowo alias Ustad Guntur Bumi, tidak pernah memberikan satu ekor harimau yang sudah mati atau telah diawetkan sebagai hadiah ulang tahun terdakwa. Karena pada tahun 2011 saksi Ustad Guntur Bumi masih menetap d...

Si Tampan Hamish Daud yang Bikin Raisa Luluh

Hot Photo Selasa, 10 Okt 2017 22:26 WIB  ·   Ismail - detikHOT Jakarta detikHot - Hamish Daud terlihat beraktivitas lagi di dunia hiburan usai bulan madu dengan Raisa. Ia keren dengan kemeja hijau. Foto 1 dari 4 Hamish kala ditemui di kawasan Kebon Jeruk, Jakbar. Foto: Ismail Wah, Kartika Putri Angkat Anak Lagi CELEB | Selasa, 10 Okt 2017 19:28 WIB Walaupun belum pernah menikah, aktris Kartika Putri tidak berhenti untuk berbuat baik. Salah satunya dengan mengangkat anak lagi. ...

Ketika Para Aktor Merayu Agar Banyuwangi Jadi Tuan Rumah AFI

Banyuwangi - Para aktor film senior seperti Slamet Rahardjo, Ninik L Karim, Rozan Anwar dan Tio Pakusadewo datang ke Banyuwangi, Selasa (10/10/2017). Tak hanya mereka juga ada rombongan Pusat Pengembangan (Pusbang) Film Indonesia dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Ada apa? Kedatangan mereka ke Banyuwangi dalam rangka untuk merayu kota tersebut menjadi tuan rumah Apresiasi Film Indonesia (AFI). Pusat Pengembangan (Pusbang) Film Indonesia, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan memilih Kabupaten Banyuwangi untuk menjadi tuan rumah apresiasi film pendek dan dokumenter tahun ini. "Biasanya daerah itu pada minta untuk jadi tuan rumah, tapi Pusbang film tidak semata-mata langsung menerima. Dan kali ini Banyuwangi tanpa mengajukan, dari teman-teman dokumenter dan kami yang langsung memilih," ujar Ninik L Karim, kepada detikcom, di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Selasa (10/10/2017). Ninik mengatakan, keseriusan Banyuwangi dalam hal mengangkat potensi pariwisata,...