Skip to main content

Diperiksa KPK, Anggota DPRD Mojokerto: Sayang Tak Boleh Merokok

Mojokerto - Sejumlah anggota DPRD Kota Mojokerto mengaku terkesan atas cara kerja penyidik KPK. Menurut mereka, penyidik KPK profesional.

"Mereka (penyidik KPK) profesional dan sistematis," kata anggota DPRD Kota Mojokerto Junaedi Malik setelah menjalani pemeriksaan selama 7 jam di aula Wira Pratama Mapolresta Mojokerto, Jawa Timur, Rabu (12/7/2017).

Politikus dari PKB tersebut mengaku mendapat jamuan makanan ketika menjalani pemeriksaan. "Tadi dijamu dengan baik. Ada makan siang, kopi, camilan, ada semua," ujar Junaedi.

Begitu pula yang dirasakan Sekretaris Komisi II DPRD Kota Mojokerto Dwi Edwin Endra Praja. Selama sekitar 9 jam dimintai keterangan oleh penyidik, politikus Gerindra ini mengaku mendapatkan aneka jamuan.

"Makanannya banyak. Ada minuman, teh, kopi, macam-macam. Hanya tak ada rokok, itu kelemahannya," ujar penyuka rokok kretek ini sembari tertawa.

Menurut Edwin, sikap para penyidik cukup ramah. Cara kerja KPK juga cukup profesional. Hanya, ada sedikit cara kerja penyidik yang sempat membuatnya jengkel.

"Kadang menjengkelkan, tapi wajarlah itu shock therapy, ada pressing sedikit," ungkapnya.

Hari ini, KPK meminta keterangan 10 anggota Dewan di Mapolresta Mojokerto. Pemeriksaan berjalan pada pukul 10.00-19.30 WIB. Selain soal aliran dana dari pimpinan Dewan, sebagian besar wakil rakyat itu mengaku ditanya tentang pengalihan anggaran proyek PENS.

Pemeriksaan ini diduga masih terkait dengan kasus suap Kadis PUPR terhadap tiga pimpinan DPRD Kota. Dalam OTT pada Jumat (16/6), KPK menyita uang Rp 470 juta. Diduga Rp 300 juta sebagai suap pengalihan anggaran proyek PENS, sedangkan Rp 170 juta diduga jatah triwulan untuk pimpinan Dewan. (dhn/dhn)

Comments

Popular posts from this blog

Ada Nama Ustad Guntur Bumi di Dakwaan Gatot Brajamusti

Jakarta - Dalam pembacaan dakwaan di sidang perdana Gatot Brajamusti terkait kepemilikan satwa liar dan senjata api ilegal, ada nama Ustad Guntur Bumi yang disebut-sebut. UGB disebut adalah orang yang memberikan harimau Sumatera yang sudah mati dan diawetkan untuk Gatot Brajamusti. Saat pemeriksaan mantan Ketua PARFI itu mengakui bahwa harimau Sumetera yang sudah mati dan diawetkan itu diberikan oleh Ustad Guntur Bumi sebagai hadiah ulang tahun pada tahun 2011. Harimau itu pun sudah disimpan tanpa izin selama 5 tahun. Dituliskan dalam surat dakwaan saat diperiksa sebagai saksi membantah soal hadiah harimau sumatera itu. UGB mengaku pada tahun yang disebutkan oleh Gatot dirinya masih tinggal di Semarang. "Berdasarkan keterangan saksi H. Susilo Wibowo alias Ustad Guntur Bumi, tidak pernah memberikan satu ekor harimau yang sudah mati atau telah diawetkan sebagai hadiah ulang tahun terdakwa. Karena pada tahun 2011 saksi Ustad Guntur Bumi masih menetap d...

Si Tampan Hamish Daud yang Bikin Raisa Luluh

Hot Photo Selasa, 10 Okt 2017 22:26 WIB  ·   Ismail - detikHOT Jakarta detikHot - Hamish Daud terlihat beraktivitas lagi di dunia hiburan usai bulan madu dengan Raisa. Ia keren dengan kemeja hijau. Foto 1 dari 4 Hamish kala ditemui di kawasan Kebon Jeruk, Jakbar. Foto: Ismail Wah, Kartika Putri Angkat Anak Lagi CELEB | Selasa, 10 Okt 2017 19:28 WIB Walaupun belum pernah menikah, aktris Kartika Putri tidak berhenti untuk berbuat baik. Salah satunya dengan mengangkat anak lagi. ...

Ketika Para Aktor Merayu Agar Banyuwangi Jadi Tuan Rumah AFI

Banyuwangi - Para aktor film senior seperti Slamet Rahardjo, Ninik L Karim, Rozan Anwar dan Tio Pakusadewo datang ke Banyuwangi, Selasa (10/10/2017). Tak hanya mereka juga ada rombongan Pusat Pengembangan (Pusbang) Film Indonesia dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Ada apa? Kedatangan mereka ke Banyuwangi dalam rangka untuk merayu kota tersebut menjadi tuan rumah Apresiasi Film Indonesia (AFI). Pusat Pengembangan (Pusbang) Film Indonesia, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan memilih Kabupaten Banyuwangi untuk menjadi tuan rumah apresiasi film pendek dan dokumenter tahun ini. "Biasanya daerah itu pada minta untuk jadi tuan rumah, tapi Pusbang film tidak semata-mata langsung menerima. Dan kali ini Banyuwangi tanpa mengajukan, dari teman-teman dokumenter dan kami yang langsung memilih," ujar Ninik L Karim, kepada detikcom, di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Selasa (10/10/2017). Ninik mengatakan, keseriusan Banyuwangi dalam hal mengangkat potensi pariwisata,...