Skip to main content

Kata Kapolres Jaktim soal Foto Semeja dengan Pembacok Hermansyah

Foto Kapolda Metro Irjen M Iriawan semeja bareng dengan tersangka pembacok Hermansyah yang jadi viral di grup WhatsApp dan media sosial. Jakarta - Kapolres Jakarta Timur Kombes Andry Wibowo menjelaskan tentang foto Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan yang duduk semeja dengan 2 pelaku pembacokan ahli IT Hermansyah. Menurut Andry, apa yang terjadi dalam foto itu merupakan cara yang dilakukan polisi dalam penyidikan yang disebut sebagai metode triangulasi.

"Dalam penelitian kualitatif seperti polisi lakukan, keabsahan suatu informasi atau fakta bisa diuji dengan metode ini (triangulasi), ada cara observasi, wawancara, dan dokumentasi," kata Andry dalam keterangannya, Rabu (12/7/2017).

Dalam foto tersebut, Andry terlihat duduk di sebelah Iriawan. Menurut Andry, dengan metode penyidikan triangulasi polisi menguji keabsahan data atau informasi terkait dengan pelaku.

"Sehingga dapat dipastikan bahwa tersangka yang ditangkap adalah pelaku dan keterangan yang diberikan berkesesuaian dengan lokasi kejadian maupun alat bukti hukum lainnya," ungkap Andry.

"Demikian pula keterangan tersangka akan diverifikasi dengan membandingkan kondisi bukti-bukti yang diperoleh dan keterangan saksi dan korban," Andry menambahkan.

Dalam foto tersebut, Iriawan duduk bersama Kapolres Jakarta Timur Kombes Andry Wibowo, Kapolres Depok Kombes Herry Heryawan, beberapa perwira, dan dua tersangka. Mereka terlihat berbincang di meja yang sama. Di atas meja tersebut terdapat minuman dan makanan. Namun kedua tangan tersangka terikat.

Iriawan sendiri telah memberikan penjelasan perihal foto itu. Iriawan menegaskan itu merupakan hal yang biasa dalam kinerja kepolisian.

"Polri punya prinsip fight the crimes not the person. Yang kita perangi kejahatannya, bukan orangnya. Jadi bersikap humanis kepada tersangka juga harus dilakukan, apalagi tersangka yang kooperatif dan mengaku bersalah," kata Iriawan.

Foto itu sempat beredar dengan bumbu tuduhan miring yang disematkan. Padahal cara tersebut dianggap biasa dilakukan kepolisian. (ibh/dhn)

Comments

Popular posts from this blog

Ada Nama Ustad Guntur Bumi di Dakwaan Gatot Brajamusti

Jakarta - Dalam pembacaan dakwaan di sidang perdana Gatot Brajamusti terkait kepemilikan satwa liar dan senjata api ilegal, ada nama Ustad Guntur Bumi yang disebut-sebut. UGB disebut adalah orang yang memberikan harimau Sumatera yang sudah mati dan diawetkan untuk Gatot Brajamusti. Saat pemeriksaan mantan Ketua PARFI itu mengakui bahwa harimau Sumetera yang sudah mati dan diawetkan itu diberikan oleh Ustad Guntur Bumi sebagai hadiah ulang tahun pada tahun 2011. Harimau itu pun sudah disimpan tanpa izin selama 5 tahun. Dituliskan dalam surat dakwaan saat diperiksa sebagai saksi membantah soal hadiah harimau sumatera itu. UGB mengaku pada tahun yang disebutkan oleh Gatot dirinya masih tinggal di Semarang. "Berdasarkan keterangan saksi H. Susilo Wibowo alias Ustad Guntur Bumi, tidak pernah memberikan satu ekor harimau yang sudah mati atau telah diawetkan sebagai hadiah ulang tahun terdakwa. Karena pada tahun 2011 saksi Ustad Guntur Bumi masih menetap d...

Si Tampan Hamish Daud yang Bikin Raisa Luluh

Hot Photo Selasa, 10 Okt 2017 22:26 WIB  ·   Ismail - detikHOT Jakarta detikHot - Hamish Daud terlihat beraktivitas lagi di dunia hiburan usai bulan madu dengan Raisa. Ia keren dengan kemeja hijau. Foto 1 dari 4 Hamish kala ditemui di kawasan Kebon Jeruk, Jakbar. Foto: Ismail Wah, Kartika Putri Angkat Anak Lagi CELEB | Selasa, 10 Okt 2017 19:28 WIB Walaupun belum pernah menikah, aktris Kartika Putri tidak berhenti untuk berbuat baik. Salah satunya dengan mengangkat anak lagi. ...

Ketika Para Aktor Merayu Agar Banyuwangi Jadi Tuan Rumah AFI

Banyuwangi - Para aktor film senior seperti Slamet Rahardjo, Ninik L Karim, Rozan Anwar dan Tio Pakusadewo datang ke Banyuwangi, Selasa (10/10/2017). Tak hanya mereka juga ada rombongan Pusat Pengembangan (Pusbang) Film Indonesia dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Ada apa? Kedatangan mereka ke Banyuwangi dalam rangka untuk merayu kota tersebut menjadi tuan rumah Apresiasi Film Indonesia (AFI). Pusat Pengembangan (Pusbang) Film Indonesia, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan memilih Kabupaten Banyuwangi untuk menjadi tuan rumah apresiasi film pendek dan dokumenter tahun ini. "Biasanya daerah itu pada minta untuk jadi tuan rumah, tapi Pusbang film tidak semata-mata langsung menerima. Dan kali ini Banyuwangi tanpa mengajukan, dari teman-teman dokumenter dan kami yang langsung memilih," ujar Ninik L Karim, kepada detikcom, di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Selasa (10/10/2017). Ninik mengatakan, keseriusan Banyuwangi dalam hal mengangkat potensi pariwisata,...