Skip to main content

Pencegahan Korupsi Disebut Romli Gagal, KPK: Datanya Tak Akurat

Jakarta - Pakar hukum pidana Romli Atmasasmita menyatakan KPK gagal mencegah tindak pidana korupsi karena hanya fokus pada penindakan. KPK menyanggah dengan menyebut sumber data pernyataan tersebut tidak akurat.

"Gagal itu tentu harus ada indikatornya. Dari informasi yang kita terima, indikator tersebut memiliki ketidakakuratan data," ungkap Kabiro Humas KPK Febri Diansyah di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Rabu (12/7/2017).

Febri kemudian menyebut upaya kerja sama pencegahan yang dilakukan KPK di berbagai sektor patut diperhitungkan. Satu di antaranya pencegahan pada sumber daya alam sektor minyak dan gas yang sampai bisa menyelamatkan kerugian keuangan atau potensi keuangan negara triliunan rupiah.

"Dan juga di sektor tambang, misalnya ketika kita bekerja sama dengan pihak Dirjen Pajak dan statement Kementerian ESDM dan banyak kementerian lain sebenarnya yang sudah dilakukan. Bahkan kita sudah pernah masuk di persoalan pengelolaan haji. Namun, ketika rekomendasi diberikan dan tidak ditindaklanjuti atau tidak diterima rekomendasi tersebut, dan ditemukan indikasi korupsi, tetap kita lakukan ini bentuk sinergi antara pencegahan dengan penindakan," papar Febri.

Kekeliruan lainnya adalah persepsi soal peningkatan laporan gratifikasi oleh pegawai negeri dan penyelenggara negara. Padahal peningkatan ini bisa dikorelasikan dengan semakin tingginya pemahaman soal gratifikasi sehingga muncul kesadaran melapor ke KPK.

"Kalau undang-undangnya dibaca secara hati-hati, terus dibaca sebagai meningkatnya kepatuhan pegawai negeri dan penyelenggara negara melaporkan gratifikasi. Jadi memang perlu hati-hati membaca data-data yang ada agar tidak terjadi kesimpulan-kesimpulan yang keliru," ucap Febri. (nif/dhn)

Comments

Popular posts from this blog

Ada Nama Ustad Guntur Bumi di Dakwaan Gatot Brajamusti

Jakarta - Dalam pembacaan dakwaan di sidang perdana Gatot Brajamusti terkait kepemilikan satwa liar dan senjata api ilegal, ada nama Ustad Guntur Bumi yang disebut-sebut. UGB disebut adalah orang yang memberikan harimau Sumatera yang sudah mati dan diawetkan untuk Gatot Brajamusti. Saat pemeriksaan mantan Ketua PARFI itu mengakui bahwa harimau Sumetera yang sudah mati dan diawetkan itu diberikan oleh Ustad Guntur Bumi sebagai hadiah ulang tahun pada tahun 2011. Harimau itu pun sudah disimpan tanpa izin selama 5 tahun. Dituliskan dalam surat dakwaan saat diperiksa sebagai saksi membantah soal hadiah harimau sumatera itu. UGB mengaku pada tahun yang disebutkan oleh Gatot dirinya masih tinggal di Semarang. "Berdasarkan keterangan saksi H. Susilo Wibowo alias Ustad Guntur Bumi, tidak pernah memberikan satu ekor harimau yang sudah mati atau telah diawetkan sebagai hadiah ulang tahun terdakwa. Karena pada tahun 2011 saksi Ustad Guntur Bumi masih menetap d...

Si Tampan Hamish Daud yang Bikin Raisa Luluh

Hot Photo Selasa, 10 Okt 2017 22:26 WIB  ·   Ismail - detikHOT Jakarta detikHot - Hamish Daud terlihat beraktivitas lagi di dunia hiburan usai bulan madu dengan Raisa. Ia keren dengan kemeja hijau. Foto 1 dari 4 Hamish kala ditemui di kawasan Kebon Jeruk, Jakbar. Foto: Ismail Wah, Kartika Putri Angkat Anak Lagi CELEB | Selasa, 10 Okt 2017 19:28 WIB Walaupun belum pernah menikah, aktris Kartika Putri tidak berhenti untuk berbuat baik. Salah satunya dengan mengangkat anak lagi. ...

Ketika Para Aktor Merayu Agar Banyuwangi Jadi Tuan Rumah AFI

Banyuwangi - Para aktor film senior seperti Slamet Rahardjo, Ninik L Karim, Rozan Anwar dan Tio Pakusadewo datang ke Banyuwangi, Selasa (10/10/2017). Tak hanya mereka juga ada rombongan Pusat Pengembangan (Pusbang) Film Indonesia dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Ada apa? Kedatangan mereka ke Banyuwangi dalam rangka untuk merayu kota tersebut menjadi tuan rumah Apresiasi Film Indonesia (AFI). Pusat Pengembangan (Pusbang) Film Indonesia, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan memilih Kabupaten Banyuwangi untuk menjadi tuan rumah apresiasi film pendek dan dokumenter tahun ini. "Biasanya daerah itu pada minta untuk jadi tuan rumah, tapi Pusbang film tidak semata-mata langsung menerima. Dan kali ini Banyuwangi tanpa mengajukan, dari teman-teman dokumenter dan kami yang langsung memilih," ujar Ninik L Karim, kepada detikcom, di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Selasa (10/10/2017). Ninik mengatakan, keseriusan Banyuwangi dalam hal mengangkat potensi pariwisata,...