Skip to main content

RI di Mata Investor China: Penduduk Ramah dan Pasar Potensial

Jakarta - Indonesia masih dipandang sebagai surga investasi bagi sejumlah negara, China salah satunya. Beberapa daya tarik bagi investor yakni ketersediaan tenaga kerja, bahan baku, pasar produk, dan regulasi yang semakin mudah.

Yang Qingyun, General Manager Shandong Water Conservancy Construction International Engineering Group Co. Ltd, mengatakan setidaknya dua hal di Indonesia yang membuat banyak pemodal China begitu antusias berinvestasi.

"Itu kalau di Indonesia, orang Indonesia itu sangat ramah, dan saya juga merasa itu pasar Indonesia miliki potensi yang luar biasa," ucap Yang ditemui di kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (12/7/2017).

Perusahaannya sendiri saat ini masih melihat peluang-peluang untuk membangun fasilitas pengolahan air bersih di Indonesia, termasuk mencari lokasi dan mitra lokal.

"Dari pihak Shandong Water Resources juga sangat berkeinginan juga bisa buka investasi di pasar Indonesia. Sekarang masih dalam tahap cari kesempatan. Masih belum (investasi), berharap bisa nanti membuka bisnis di Indonesia," jelas Yang.

Ada 3 wilayah yang sudah diincar perusahaan BUMN China tersebut, yakni Sumatera Utara, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Utara.

"Ada di 3 koridor ekonomi yaitu di Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan Sumatera Utara. Kami sangat berminat. Saya belum ke sana, harapannya dua bulan lagi bisa datang ke sana. Kita ini BUMN di Shangdong," ungkap Yang.

Setali tiga uang, Chen Zemin, CEO Zhengzhou Demeter New Energy Technolocy Co. Ltd., menceritakan suasana keramahan orang Indonesia membuat investor asal Negeri Tirai Bambu tersebut cukup kerasan untuk menanamkan modalnya.

"Orang Indonesia sangat ramah. Sayang sekali dalam beberapa kali datang pertemuan ke Indonesia belum sempat datang langsung ke lapangan. Saya harap nantinya bisa mengecek langsung ke lapangan, saya sendiri perusahaan swasta dari Provinsi Henan," tutur Chen. (idr/hns)

Comments

Popular posts from this blog

Ada Nama Ustad Guntur Bumi di Dakwaan Gatot Brajamusti

Jakarta - Dalam pembacaan dakwaan di sidang perdana Gatot Brajamusti terkait kepemilikan satwa liar dan senjata api ilegal, ada nama Ustad Guntur Bumi yang disebut-sebut. UGB disebut adalah orang yang memberikan harimau Sumatera yang sudah mati dan diawetkan untuk Gatot Brajamusti. Saat pemeriksaan mantan Ketua PARFI itu mengakui bahwa harimau Sumetera yang sudah mati dan diawetkan itu diberikan oleh Ustad Guntur Bumi sebagai hadiah ulang tahun pada tahun 2011. Harimau itu pun sudah disimpan tanpa izin selama 5 tahun. Dituliskan dalam surat dakwaan saat diperiksa sebagai saksi membantah soal hadiah harimau sumatera itu. UGB mengaku pada tahun yang disebutkan oleh Gatot dirinya masih tinggal di Semarang. "Berdasarkan keterangan saksi H. Susilo Wibowo alias Ustad Guntur Bumi, tidak pernah memberikan satu ekor harimau yang sudah mati atau telah diawetkan sebagai hadiah ulang tahun terdakwa. Karena pada tahun 2011 saksi Ustad Guntur Bumi masih menetap d...

Si Tampan Hamish Daud yang Bikin Raisa Luluh

Hot Photo Selasa, 10 Okt 2017 22:26 WIB  ·   Ismail - detikHOT Jakarta detikHot - Hamish Daud terlihat beraktivitas lagi di dunia hiburan usai bulan madu dengan Raisa. Ia keren dengan kemeja hijau. Foto 1 dari 4 Hamish kala ditemui di kawasan Kebon Jeruk, Jakbar. Foto: Ismail Wah, Kartika Putri Angkat Anak Lagi CELEB | Selasa, 10 Okt 2017 19:28 WIB Walaupun belum pernah menikah, aktris Kartika Putri tidak berhenti untuk berbuat baik. Salah satunya dengan mengangkat anak lagi. ...

Ketika Para Aktor Merayu Agar Banyuwangi Jadi Tuan Rumah AFI

Banyuwangi - Para aktor film senior seperti Slamet Rahardjo, Ninik L Karim, Rozan Anwar dan Tio Pakusadewo datang ke Banyuwangi, Selasa (10/10/2017). Tak hanya mereka juga ada rombongan Pusat Pengembangan (Pusbang) Film Indonesia dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Ada apa? Kedatangan mereka ke Banyuwangi dalam rangka untuk merayu kota tersebut menjadi tuan rumah Apresiasi Film Indonesia (AFI). Pusat Pengembangan (Pusbang) Film Indonesia, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan memilih Kabupaten Banyuwangi untuk menjadi tuan rumah apresiasi film pendek dan dokumenter tahun ini. "Biasanya daerah itu pada minta untuk jadi tuan rumah, tapi Pusbang film tidak semata-mata langsung menerima. Dan kali ini Banyuwangi tanpa mengajukan, dari teman-teman dokumenter dan kami yang langsung memilih," ujar Ninik L Karim, kepada detikcom, di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Selasa (10/10/2017). Ninik mengatakan, keseriusan Banyuwangi dalam hal mengangkat potensi pariwisata,...