Skip to main content

Ruki Tepis Tuduhan Romli soal Penetapan 36 Tersangka KPK

Jakarta - Pakar hukum pidana Romli Atmasasmita menyebut ada penyimpangan yang dilakukan KPK dalam menetapkan 36 tersangka. Romli menyebut bila informasi itu didapat dari Taufiequrachman Ruki yang pernah menjabat sebagai Ketua KPK tersebut.

Namun Ruki membantah keterangan Romli tersebut. Menurutnya, kejadian yang sebenarnya bukanlah demikian.

"Hal itu perlu saya klarifikasi. Informasi tersebut tidak benar," ungkap Ruki melalui keterangan tertulis, Rabu (12/7/2017).

Ruki menjelaskan bila status 36 tersangka itu diselesaikan proses penyidikannya dan diadili. Bahkan, kata Ruki, 36 tersangka itu sudah divonis bersalah serta putusannya berkekuatan hukum tetap.

"Pada periode kepimpinan kami, sebagian dari 36 orang tersebut kemudian berhasil kami selesaikan penyidikannya bahkan sampai ke ke pengadilan, dan dihukum sampai tingkat kasasi," ujar Ruki.

Penyidikan 36 tersangka tersebut merupakan lanjutan pendalaman perkara dari kepemimpinan sebelumnya. Saat itu posisi Ruki adalah menggantikan Abraham Samad.

"Jadi, keliru jika disebut saya mengatakan ada 36 orang yang ditetapkan sebagai tersangka tanpa alat bukti. Saya harap informasi tersebut bisa dikoreksi agar tidak merugikan KPK," ucap Ruki.

Menyambung hal ini, KPK juga mengklarifikasi. Memang benar pada saat itu sempat dilakukan diskusi bersama soal penanganan perkara 36 tersangka tersebut. Mencakup kekuatan, proporsi kasus, serta kasus-kasus apa saja yang ada di bawah kepemimpinan mereka dari kepemimpinan sebelumnya.

"Dan 36 kasus tersebut sudah ditangani. Justru bukan soal kekurangan bukti atau tidak. Tetapi kewajiban pimpinan, tugas yang dijalankan oleh pimpinan untuk melihat kasus yang ada pada saat mereka masuk menjadi Plt," tutur Kabiro Humas KPK Febri Diansyah di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (12/7/2017).

Senada dengan Ruki, KPK mengimbau agar pihak yang menggunakan data dari KPK agar lebih teliti dan mengutamakan validitas.

"Kita harap hal ini meng-clear kan dan menjadi pelajaran ke depan agar data-data yang disampaikan adalah data-data yang benar dan valid," kritik Febri. (nif/dhn)

Comments

Popular posts from this blog

Ada Nama Ustad Guntur Bumi di Dakwaan Gatot Brajamusti

Jakarta - Dalam pembacaan dakwaan di sidang perdana Gatot Brajamusti terkait kepemilikan satwa liar dan senjata api ilegal, ada nama Ustad Guntur Bumi yang disebut-sebut. UGB disebut adalah orang yang memberikan harimau Sumatera yang sudah mati dan diawetkan untuk Gatot Brajamusti. Saat pemeriksaan mantan Ketua PARFI itu mengakui bahwa harimau Sumetera yang sudah mati dan diawetkan itu diberikan oleh Ustad Guntur Bumi sebagai hadiah ulang tahun pada tahun 2011. Harimau itu pun sudah disimpan tanpa izin selama 5 tahun. Dituliskan dalam surat dakwaan saat diperiksa sebagai saksi membantah soal hadiah harimau sumatera itu. UGB mengaku pada tahun yang disebutkan oleh Gatot dirinya masih tinggal di Semarang. "Berdasarkan keterangan saksi H. Susilo Wibowo alias Ustad Guntur Bumi, tidak pernah memberikan satu ekor harimau yang sudah mati atau telah diawetkan sebagai hadiah ulang tahun terdakwa. Karena pada tahun 2011 saksi Ustad Guntur Bumi masih menetap d...

Si Tampan Hamish Daud yang Bikin Raisa Luluh

Hot Photo Selasa, 10 Okt 2017 22:26 WIB  ·   Ismail - detikHOT Jakarta detikHot - Hamish Daud terlihat beraktivitas lagi di dunia hiburan usai bulan madu dengan Raisa. Ia keren dengan kemeja hijau. Foto 1 dari 4 Hamish kala ditemui di kawasan Kebon Jeruk, Jakbar. Foto: Ismail Wah, Kartika Putri Angkat Anak Lagi CELEB | Selasa, 10 Okt 2017 19:28 WIB Walaupun belum pernah menikah, aktris Kartika Putri tidak berhenti untuk berbuat baik. Salah satunya dengan mengangkat anak lagi. ...

Ketika Para Aktor Merayu Agar Banyuwangi Jadi Tuan Rumah AFI

Banyuwangi - Para aktor film senior seperti Slamet Rahardjo, Ninik L Karim, Rozan Anwar dan Tio Pakusadewo datang ke Banyuwangi, Selasa (10/10/2017). Tak hanya mereka juga ada rombongan Pusat Pengembangan (Pusbang) Film Indonesia dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Ada apa? Kedatangan mereka ke Banyuwangi dalam rangka untuk merayu kota tersebut menjadi tuan rumah Apresiasi Film Indonesia (AFI). Pusat Pengembangan (Pusbang) Film Indonesia, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan memilih Kabupaten Banyuwangi untuk menjadi tuan rumah apresiasi film pendek dan dokumenter tahun ini. "Biasanya daerah itu pada minta untuk jadi tuan rumah, tapi Pusbang film tidak semata-mata langsung menerima. Dan kali ini Banyuwangi tanpa mengajukan, dari teman-teman dokumenter dan kami yang langsung memilih," ujar Ninik L Karim, kepada detikcom, di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Selasa (10/10/2017). Ninik mengatakan, keseriusan Banyuwangi dalam hal mengangkat potensi pariwisata,...