Skip to main content

Lima Paket Isu Krusial RUU Pemilu Dibawa ke Paripurna DPR 20 Juli

Jakarta - Pembahasan RUU Penyelenggaraan Pemilu di tingkat Pansus Pemilu sudah selesai. Ada tiga hasil yang disepakati antara pemerintah dan DPR. Salah satunya membawa 5 paket isu krusial RUU Pemilu ke paripurna pada 20 Juli mendatang.

"Seluruh fraksi dan pemerintah menyepakati agar lima paket opsi isu krusial dibawa ke dalam rapat paripurna untuk diambil keputusan," kata Ketua Pansus Pemilu Lukman Edy di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (13/7/2017).

Lukman menambahkan pembahasan lima paket isu krusial tersebut akan dilanjutkan ke rapat paripurna. Dari rapat hari ini, belum ada keputusan paket mana yang akan diambil.

"Upaya-upaya untuk mencapai musyawarah mufakat tetap dilakukan sampai dengan rapat paripurna tanggal 20 Juli 2017," ucap Lukman.

Pemerintah dan DPR sepakat kembali melakukan musyawarah dan sinkronisasi hingga 3 hari ke depan.

"Dalam hal keputusan paripurna terkait opsi tertentu memiliki konsekuensi terhadap lampiran undang-undang, maka Pansus dan pemerintah diberi kesempatan dalam waktu 3x24 jam untuk menyelesaikan dan menyepakatinya," ucap Lukman.

Seperti diketahui, pembahasan RUU Pemilu belum mencapai kesepakatan soal paket isu krusial apa yang akan disahkan dalam naskah RUU malam ini. Adapun 5 paket isu krusial dalam RUU Pemilu itu adalah:

Paket A1. Presidential threshold: 20-25 persen2. Parliamentary threshold: 4 persen3. Sistem Pemilu: terbuka4. Dapil magnitude DPR: 3-105. Metode konversi suara: sainte-lague murni

Paket B1. Presidential threshold: 0 persen2. Parliamentary threshold: 4 persen3. Sistem Pemilu: terbuka4. Dapil magnitude DPR: 3-105. Metode konversi suara: kuota hare

Paket C1. Presidential threshold: 10-15 persen2. Parliamentary threshold: 4 persen3. Sistem Pemilu: terbuka4. Dapil magnitude DPR: 3-105. Metode konversi suara: kuota hare

Paket D1. Presidential threshold: 10-15 persen2. Parliamentary threshold: 5 persen3. Sistem Pemilu: terbuka4. Dapil magnitude DPR: 3-85. Metode konversi suara: sainte-lague murni

Paket E1. Presidential threshold: 20-25 persen2. Parliamentary threshold: 3,5 persen3. Sistem Pemilu: terbuka4. Dapil magnitude DPR: 3-105. Metode konversi suara: kuota hare (ams/dkp)

Comments

Popular posts from this blog

Ada Nama Ustad Guntur Bumi di Dakwaan Gatot Brajamusti

Jakarta - Dalam pembacaan dakwaan di sidang perdana Gatot Brajamusti terkait kepemilikan satwa liar dan senjata api ilegal, ada nama Ustad Guntur Bumi yang disebut-sebut. UGB disebut adalah orang yang memberikan harimau Sumatera yang sudah mati dan diawetkan untuk Gatot Brajamusti. Saat pemeriksaan mantan Ketua PARFI itu mengakui bahwa harimau Sumetera yang sudah mati dan diawetkan itu diberikan oleh Ustad Guntur Bumi sebagai hadiah ulang tahun pada tahun 2011. Harimau itu pun sudah disimpan tanpa izin selama 5 tahun. Dituliskan dalam surat dakwaan saat diperiksa sebagai saksi membantah soal hadiah harimau sumatera itu. UGB mengaku pada tahun yang disebutkan oleh Gatot dirinya masih tinggal di Semarang. "Berdasarkan keterangan saksi H. Susilo Wibowo alias Ustad Guntur Bumi, tidak pernah memberikan satu ekor harimau yang sudah mati atau telah diawetkan sebagai hadiah ulang tahun terdakwa. Karena pada tahun 2011 saksi Ustad Guntur Bumi masih menetap d...

Si Tampan Hamish Daud yang Bikin Raisa Luluh

Hot Photo Selasa, 10 Okt 2017 22:26 WIB  ·   Ismail - detikHOT Jakarta detikHot - Hamish Daud terlihat beraktivitas lagi di dunia hiburan usai bulan madu dengan Raisa. Ia keren dengan kemeja hijau. Foto 1 dari 4 Hamish kala ditemui di kawasan Kebon Jeruk, Jakbar. Foto: Ismail Wah, Kartika Putri Angkat Anak Lagi CELEB | Selasa, 10 Okt 2017 19:28 WIB Walaupun belum pernah menikah, aktris Kartika Putri tidak berhenti untuk berbuat baik. Salah satunya dengan mengangkat anak lagi. ...

Ketika Para Aktor Merayu Agar Banyuwangi Jadi Tuan Rumah AFI

Banyuwangi - Para aktor film senior seperti Slamet Rahardjo, Ninik L Karim, Rozan Anwar dan Tio Pakusadewo datang ke Banyuwangi, Selasa (10/10/2017). Tak hanya mereka juga ada rombongan Pusat Pengembangan (Pusbang) Film Indonesia dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Ada apa? Kedatangan mereka ke Banyuwangi dalam rangka untuk merayu kota tersebut menjadi tuan rumah Apresiasi Film Indonesia (AFI). Pusat Pengembangan (Pusbang) Film Indonesia, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan memilih Kabupaten Banyuwangi untuk menjadi tuan rumah apresiasi film pendek dan dokumenter tahun ini. "Biasanya daerah itu pada minta untuk jadi tuan rumah, tapi Pusbang film tidak semata-mata langsung menerima. Dan kali ini Banyuwangi tanpa mengajukan, dari teman-teman dokumenter dan kami yang langsung memilih," ujar Ninik L Karim, kepada detikcom, di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Selasa (10/10/2017). Ninik mengatakan, keseriusan Banyuwangi dalam hal mengangkat potensi pariwisata,...