Skip to main content

Laris Manis! Bisnis Epson Moncer di Indonesia

Jakarta - Kurang lebih 17 tahun sudah Epson melebarkan sayapnya di Indonesia. Di usianya yang terbilang remaja ini, Epson mengakui bahwa bisnisnya di Indonesia dalam lima tahun terakhir meroket.

Ditemui usai acara Halal bi Halal di Cibis Tower 9, Jakarta Selatan, Muchammad Husni Nurdin selaku Director Finance and Business Support Epson Indonesia menyebut bahwa bisnisnya menanjak sekitar 20% dalam lima tahun. Sementara untuk tahun 2016 lalu, berkisar 27%.

"Tahun ini bisa dibilang adalah tahun yang sangat penting. Pada bulan Oktober 2017 nanti usia Epson di Indonesia genap 17 tahun. Tentu bukan perjalanan yang singkat bagi kami. Bisnis dalam lima tahun tumbuh bagus," papar Husni di Jakarta Selatan, Kamis (13/7/2017).

Foto: fotografer: Muhammad Alif Goenawan

Husni pun berharap apabila di usianya yang cukup matang ini, bisnis Epson terus berkembang. Untuk bisa mencapai pertumbuhan yang memuaskan, Husni membagi sedikit strateginya.

"Strateginya kami selalu melihat nilai dari konsumen Indonesia, lalu kami kombinasikan dengan produk dan solusi yang kami miliki. Nah, itu nanti macam-macam bentuknya, ada yang roadshow, fokus group discussion, dan lain-lain," papar Husni.

Epson pun tahun ini mencoba untuk melihat peluang baru, yakni mesin printer besar yang dilengkapi dengan fotokopi. Diutarakan Husni, Epson melihat ada kebutuhan di korporat akan mesin-mesin besar, tidak hanya untuk printer, scanner, dan fotokopi.

"Bisa dibilang ini perdana bagi Epson. Kami mulai bermain di pasar printer besar dan cepat," pungkasnya.

Foto: fotografer: Muhammad Alif Goenawan

Masih dalam kesempatan yang sama, Shimizu Tomoya yang menjabat sebagai Director Epson Indonesia turut menyampaikan strategi baru dalam kancah global.

"Tahun 2017 ini Epson telah menggelontorkan dana senilai USD 500 juta untuk pembangunan R&D global dan USD 700 juta untuk fasilitas pabrik. Diharapkan ini bisa meningkatkan bisnis Epson ke depannya," tutupnya. (mag/rou)

Comments

Popular posts from this blog

Ada Nama Ustad Guntur Bumi di Dakwaan Gatot Brajamusti

Jakarta - Dalam pembacaan dakwaan di sidang perdana Gatot Brajamusti terkait kepemilikan satwa liar dan senjata api ilegal, ada nama Ustad Guntur Bumi yang disebut-sebut. UGB disebut adalah orang yang memberikan harimau Sumatera yang sudah mati dan diawetkan untuk Gatot Brajamusti. Saat pemeriksaan mantan Ketua PARFI itu mengakui bahwa harimau Sumetera yang sudah mati dan diawetkan itu diberikan oleh Ustad Guntur Bumi sebagai hadiah ulang tahun pada tahun 2011. Harimau itu pun sudah disimpan tanpa izin selama 5 tahun. Dituliskan dalam surat dakwaan saat diperiksa sebagai saksi membantah soal hadiah harimau sumatera itu. UGB mengaku pada tahun yang disebutkan oleh Gatot dirinya masih tinggal di Semarang. "Berdasarkan keterangan saksi H. Susilo Wibowo alias Ustad Guntur Bumi, tidak pernah memberikan satu ekor harimau yang sudah mati atau telah diawetkan sebagai hadiah ulang tahun terdakwa. Karena pada tahun 2011 saksi Ustad Guntur Bumi masih menetap d...

Si Tampan Hamish Daud yang Bikin Raisa Luluh

Hot Photo Selasa, 10 Okt 2017 22:26 WIB  ·   Ismail - detikHOT Jakarta detikHot - Hamish Daud terlihat beraktivitas lagi di dunia hiburan usai bulan madu dengan Raisa. Ia keren dengan kemeja hijau. Foto 1 dari 4 Hamish kala ditemui di kawasan Kebon Jeruk, Jakbar. Foto: Ismail Wah, Kartika Putri Angkat Anak Lagi CELEB | Selasa, 10 Okt 2017 19:28 WIB Walaupun belum pernah menikah, aktris Kartika Putri tidak berhenti untuk berbuat baik. Salah satunya dengan mengangkat anak lagi. ...

Ketika Para Aktor Merayu Agar Banyuwangi Jadi Tuan Rumah AFI

Banyuwangi - Para aktor film senior seperti Slamet Rahardjo, Ninik L Karim, Rozan Anwar dan Tio Pakusadewo datang ke Banyuwangi, Selasa (10/10/2017). Tak hanya mereka juga ada rombongan Pusat Pengembangan (Pusbang) Film Indonesia dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Ada apa? Kedatangan mereka ke Banyuwangi dalam rangka untuk merayu kota tersebut menjadi tuan rumah Apresiasi Film Indonesia (AFI). Pusat Pengembangan (Pusbang) Film Indonesia, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan memilih Kabupaten Banyuwangi untuk menjadi tuan rumah apresiasi film pendek dan dokumenter tahun ini. "Biasanya daerah itu pada minta untuk jadi tuan rumah, tapi Pusbang film tidak semata-mata langsung menerima. Dan kali ini Banyuwangi tanpa mengajukan, dari teman-teman dokumenter dan kami yang langsung memilih," ujar Ninik L Karim, kepada detikcom, di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Selasa (10/10/2017). Ninik mengatakan, keseriusan Banyuwangi dalam hal mengangkat potensi pariwisata,...