Skip to main content

Suntikan Modal untuk KAI dan Djakarta Lloyd Ditolak DPR

Jakarta - Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akhirnya sepakat untuk menolak suntikan modal melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT Djakarta Lloyd (Persero) yang sebesar Rp 2,379 triliun.

Hal tersebut bermula dari laporan hasil rapat kerja antara Komisi VI dengan Kementerian BUMN. Di mana, hasil raker tersebut diputuskan untuk melakukan pendalaman terlebih dahulu dalam RDP dan Raket terkait PMN kepada PT KAI yang sebesar Rp 2 triliun (PMN tunai), dan PT Djakarta Lloyd yang sebesar Rp 379,3 miliar (PMN non tunai).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menggantikan Menteri BUMN Rini Soemarno pada rapat kerja antara Kementerian BUMN dengan Komisi VI juga menjelaskan, bahwa mekanisme pengajuan PMN kepada dua BUMN tersebut tidak sesuai dengan aturan DPR.

Jika mengaku pada aturan DPR, seharusnya PMN terlebih dahulu diusulkan di Komisi VI dengan Kementerian BUMN dengan catatan Kementerian BUMN melayangkan surat untuk rapat kerja membahas PMN.

Masalahnya, PMN PT KAI dan Djakarta Lloyd ini telah masuk dalam postur sementara APBNP 2017 lantaran telah mendapat persetujuan dengan catatan oleh banggar dalam membahas pembiayan utang dan non utang bersama pemerintah.

"Banggar telah disebutkan postur perubahan, karena PMN di dalam pembiayaan maka ada 2 item yang domain komisi VI, yaitu KAI dan Djakarta Lloyd, tadi ada pembahasan terkait proses, sesudah menyampaikan harusnya segera menyampaikan surat kepada Komisi VI untuk pengajuan, tadi diklarifikasikan supaya tidak menimbulkan persepsi, bahwa Banggar sudah setujui, karena harus melakukan pendalaman, kemudian Komisi VI akan memberikan keputusan untuk disampaikan ke Banggar, dan kemudian di dalam RDP dan Raker akan bisa memberikan keputusan dan akan ditetapkan pada postur sementara ApBN 2017," papar Sri Mulyani di Gedung DPR, Jakarta, Kamis malam, (13/7/2017).

Dari hasil kesimpulan rapat kerja Kementerian BUMN dengan Komisi XI, serta pengajuan PMN yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku, maka diputuskan alokasi PMN untuk kedua BUMN tersebut dicopot dari postur sementara APBNP 2017.

"Telah mendengarkan bersama, terkait PMN karena tidak sesuai mekanisme aturan, Untuk itu Banggar mencabut persetujuan untuk 2 BUMN dalam postur sementara, sambil menunggu persetujuan dan pembahasan, bisa disepakati," kata Pimpinan Banggar Aziz Syamsuddin. (mkj/mkj)

Comments

Popular posts from this blog

Ada Nama Ustad Guntur Bumi di Dakwaan Gatot Brajamusti

Jakarta - Dalam pembacaan dakwaan di sidang perdana Gatot Brajamusti terkait kepemilikan satwa liar dan senjata api ilegal, ada nama Ustad Guntur Bumi yang disebut-sebut. UGB disebut adalah orang yang memberikan harimau Sumatera yang sudah mati dan diawetkan untuk Gatot Brajamusti. Saat pemeriksaan mantan Ketua PARFI itu mengakui bahwa harimau Sumetera yang sudah mati dan diawetkan itu diberikan oleh Ustad Guntur Bumi sebagai hadiah ulang tahun pada tahun 2011. Harimau itu pun sudah disimpan tanpa izin selama 5 tahun. Dituliskan dalam surat dakwaan saat diperiksa sebagai saksi membantah soal hadiah harimau sumatera itu. UGB mengaku pada tahun yang disebutkan oleh Gatot dirinya masih tinggal di Semarang. "Berdasarkan keterangan saksi H. Susilo Wibowo alias Ustad Guntur Bumi, tidak pernah memberikan satu ekor harimau yang sudah mati atau telah diawetkan sebagai hadiah ulang tahun terdakwa. Karena pada tahun 2011 saksi Ustad Guntur Bumi masih menetap d...

Si Tampan Hamish Daud yang Bikin Raisa Luluh

Hot Photo Selasa, 10 Okt 2017 22:26 WIB  ·   Ismail - detikHOT Jakarta detikHot - Hamish Daud terlihat beraktivitas lagi di dunia hiburan usai bulan madu dengan Raisa. Ia keren dengan kemeja hijau. Foto 1 dari 4 Hamish kala ditemui di kawasan Kebon Jeruk, Jakbar. Foto: Ismail Wah, Kartika Putri Angkat Anak Lagi CELEB | Selasa, 10 Okt 2017 19:28 WIB Walaupun belum pernah menikah, aktris Kartika Putri tidak berhenti untuk berbuat baik. Salah satunya dengan mengangkat anak lagi. ...

Ketika Para Aktor Merayu Agar Banyuwangi Jadi Tuan Rumah AFI

Banyuwangi - Para aktor film senior seperti Slamet Rahardjo, Ninik L Karim, Rozan Anwar dan Tio Pakusadewo datang ke Banyuwangi, Selasa (10/10/2017). Tak hanya mereka juga ada rombongan Pusat Pengembangan (Pusbang) Film Indonesia dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Ada apa? Kedatangan mereka ke Banyuwangi dalam rangka untuk merayu kota tersebut menjadi tuan rumah Apresiasi Film Indonesia (AFI). Pusat Pengembangan (Pusbang) Film Indonesia, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan memilih Kabupaten Banyuwangi untuk menjadi tuan rumah apresiasi film pendek dan dokumenter tahun ini. "Biasanya daerah itu pada minta untuk jadi tuan rumah, tapi Pusbang film tidak semata-mata langsung menerima. Dan kali ini Banyuwangi tanpa mengajukan, dari teman-teman dokumenter dan kami yang langsung memilih," ujar Ninik L Karim, kepada detikcom, di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Selasa (10/10/2017). Ninik mengatakan, keseriusan Banyuwangi dalam hal mengangkat potensi pariwisata,...