Skip to main content

Bisnis Alat Kesehatan Nintendo Masih Jalan

Jakarta - Selain berbisnis di dunia hiburan, Nintendo juga melebarkan sayapnya di bisnis alat kesehatan. Sempat dikabarkan mati suri, proyek tersebut dilaporkan masih terus berjalan.

Proyek alat kesehatan bernama Quality of Life (QoL) ini diumumkan Nintendo pada 2015. Namun hingga kini proyek tersebut masih menjadi misteri. Bahkan di bulan Agustus 2015 lalu santer terdengar kabar bahwa proyek tersebut sebenarnya telah ditinggalkan.

Namun dalam laporan tahunan untuk periode fiskal 2017, terungkap bahwa pengembangan platform QoL masih digarap. Nintendo pun memaparkan bahwa inisiasi produk anyar untuk meningkatkan kualitas hidup manusia digarap dengan cara yang menyenangkan.

Sayang, kutipan dalam laporan tahunan tersebut tidak memberikan informasi lebih rinci terkait produk yang dimaksud. Namun, seperti yang pernah disebutkan terdahulu, ada sensor yang bisa memantau pengguna ketika sedang tidur (Sleep Monitor).

"Sasaran kami adalah untuk memungkinkan konsumen dalam beraktivitas sehari-hari dan meningkatkan kualitas hidupnya dengan cara yang menyenangkan dengan membuat status tidur dan tingkat kelelahan terpapar jelas dan menawarkan layanan bervariasi berbasis informasi," tulis keterangan dikutip detikINET dari Gamespot, Selasa (18/7/2017).

Foto: Nintendo

Sensor Sleep Monitor ini memang diciptakan untuk mengukur tingkat tidur dan keletihan pengguna tanpa ada rasa khawatir. Mengacu dari penuturan mendiang Satoru Iwata yang juga mantan Presiden Nintendo, alat ini nantinya akan diletakkan di samping tempat tidur dan secara otomatis akan mengirimkan data terkait kualitas tidur penggunanya.

"Di dalam Sensor QoL ini terdapat sensor frekuensi non-radio, yang mengukur pergerakan tubuh, napas dan detak jantung, semuanya tanpa menyentuh badan," jelas Iwata kala itu. (mag/afr)

Comments

Popular posts from this blog

Ada Nama Ustad Guntur Bumi di Dakwaan Gatot Brajamusti

Jakarta - Dalam pembacaan dakwaan di sidang perdana Gatot Brajamusti terkait kepemilikan satwa liar dan senjata api ilegal, ada nama Ustad Guntur Bumi yang disebut-sebut. UGB disebut adalah orang yang memberikan harimau Sumatera yang sudah mati dan diawetkan untuk Gatot Brajamusti. Saat pemeriksaan mantan Ketua PARFI itu mengakui bahwa harimau Sumetera yang sudah mati dan diawetkan itu diberikan oleh Ustad Guntur Bumi sebagai hadiah ulang tahun pada tahun 2011. Harimau itu pun sudah disimpan tanpa izin selama 5 tahun. Dituliskan dalam surat dakwaan saat diperiksa sebagai saksi membantah soal hadiah harimau sumatera itu. UGB mengaku pada tahun yang disebutkan oleh Gatot dirinya masih tinggal di Semarang. "Berdasarkan keterangan saksi H. Susilo Wibowo alias Ustad Guntur Bumi, tidak pernah memberikan satu ekor harimau yang sudah mati atau telah diawetkan sebagai hadiah ulang tahun terdakwa. Karena pada tahun 2011 saksi Ustad Guntur Bumi masih menetap d...

Si Tampan Hamish Daud yang Bikin Raisa Luluh

Hot Photo Selasa, 10 Okt 2017 22:26 WIB  ·   Ismail - detikHOT Jakarta detikHot - Hamish Daud terlihat beraktivitas lagi di dunia hiburan usai bulan madu dengan Raisa. Ia keren dengan kemeja hijau. Foto 1 dari 4 Hamish kala ditemui di kawasan Kebon Jeruk, Jakbar. Foto: Ismail Wah, Kartika Putri Angkat Anak Lagi CELEB | Selasa, 10 Okt 2017 19:28 WIB Walaupun belum pernah menikah, aktris Kartika Putri tidak berhenti untuk berbuat baik. Salah satunya dengan mengangkat anak lagi. ...

Ketika Para Aktor Merayu Agar Banyuwangi Jadi Tuan Rumah AFI

Banyuwangi - Para aktor film senior seperti Slamet Rahardjo, Ninik L Karim, Rozan Anwar dan Tio Pakusadewo datang ke Banyuwangi, Selasa (10/10/2017). Tak hanya mereka juga ada rombongan Pusat Pengembangan (Pusbang) Film Indonesia dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Ada apa? Kedatangan mereka ke Banyuwangi dalam rangka untuk merayu kota tersebut menjadi tuan rumah Apresiasi Film Indonesia (AFI). Pusat Pengembangan (Pusbang) Film Indonesia, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan memilih Kabupaten Banyuwangi untuk menjadi tuan rumah apresiasi film pendek dan dokumenter tahun ini. "Biasanya daerah itu pada minta untuk jadi tuan rumah, tapi Pusbang film tidak semata-mata langsung menerima. Dan kali ini Banyuwangi tanpa mengajukan, dari teman-teman dokumenter dan kami yang langsung memilih," ujar Ninik L Karim, kepada detikcom, di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Selasa (10/10/2017). Ninik mengatakan, keseriusan Banyuwangi dalam hal mengangkat potensi pariwisata,...