Skip to main content

Di Kondisi Panas dan Macet, Pelumas Apa yang Dibutuhkan?

Jakarta - Di beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, temperatur rata-rata tentunya relatif tinggi dibanding negara-negara di negeri 4 musim. Ditambah kondisi jalan yang macet, apakah hal ini membuat pelumas pendinginan mesin kurang maksimal?

Menurut Lubricants Product Developer Pertamina, Mia Krishna, yang menjadi masalah terhadap kondisi mesin--terlebih mesin kendaraan motor roda 2 yang hanya mengandalkan pendinginan udara--utamanya bukanlah suhu udara yang semakin panas tersebut. Yang menjadi masalah besar adalah ketika kondisi jalan macet.

"Pada dasarnya pendinginan mesin sudah didesain sedemikian rupa untuk mampu bekerja sesuai kebutuhan di berbagai temperatur. Jadi yang lebih dikhawatirkan, bukan temperatur wilayah tersebut, tetapi kondisi lalu lintasnya. Karena di saat lalu lintas sangat padat hingga kendaraan terpaksa relatif diam, aliran udara untuk mendinginkan air di radiator tidak cukup memadai sehingga berimbas pada efektivitas pendinginan mesin," kata Mia kepada detikOto saat ditemui di Lubricants Product Development Laboratory di area Pertamina Plumpang, Jakarta Utara belum lama ini.

Memang pada umumnya, kenaikan temperatur mesin akibat efektivitas pendinginan yang berkurang ini tidak terlalu besar. Namun pada beberapa kasus, bisa cukup ekstrem sehingga terbaca di indikator temperatur mesin di dashboard panel di mobil.

Lalu, pelumas seperti apa yang dibutuhkan untuk kondisi tersebut? Mia menjawab, pelumas yang tepat untuk kondisi seperti itu adalah yang memiliki ketahanan baik terhadap temperatur, sehingga tidak mudah rusak dan tetap mampu menjaga kestabilan kekentalannya. Sebagai catatan, di atas temperatur 80 derajat celcius, setiap temperatur pelumas naik 10 derajat maka rata-rata kecepatan kerusakan pelumas akan naik dua kali lipat.

"Berbicara mengenai ketahanan berarti tidak hanya aditif, namun juga base oil yang bagus. Jadi pilih tingkat kelas mutu pelumas yang sesuai rekomendasi engine maker, yang saat ini umumnya sudah mengandung aditif anti-oksidan yang relatif tinggi. Kalau ingin lebih baik, pilih kelas mutu tersebut yang memiliki klaim sintetik," ujar Mia.

"Jika tidak terdapat pelumas tersebut pun, tetap bisa menggunakan pelumas mineral, tapi masa pakainya diperpendek," lanjutnya. (rgr/ddn)

Comments

Popular posts from this blog

Ada Nama Ustad Guntur Bumi di Dakwaan Gatot Brajamusti

Jakarta - Dalam pembacaan dakwaan di sidang perdana Gatot Brajamusti terkait kepemilikan satwa liar dan senjata api ilegal, ada nama Ustad Guntur Bumi yang disebut-sebut. UGB disebut adalah orang yang memberikan harimau Sumatera yang sudah mati dan diawetkan untuk Gatot Brajamusti. Saat pemeriksaan mantan Ketua PARFI itu mengakui bahwa harimau Sumetera yang sudah mati dan diawetkan itu diberikan oleh Ustad Guntur Bumi sebagai hadiah ulang tahun pada tahun 2011. Harimau itu pun sudah disimpan tanpa izin selama 5 tahun. Dituliskan dalam surat dakwaan saat diperiksa sebagai saksi membantah soal hadiah harimau sumatera itu. UGB mengaku pada tahun yang disebutkan oleh Gatot dirinya masih tinggal di Semarang. "Berdasarkan keterangan saksi H. Susilo Wibowo alias Ustad Guntur Bumi, tidak pernah memberikan satu ekor harimau yang sudah mati atau telah diawetkan sebagai hadiah ulang tahun terdakwa. Karena pada tahun 2011 saksi Ustad Guntur Bumi masih menetap d...

Si Tampan Hamish Daud yang Bikin Raisa Luluh

Hot Photo Selasa, 10 Okt 2017 22:26 WIB  ·   Ismail - detikHOT Jakarta detikHot - Hamish Daud terlihat beraktivitas lagi di dunia hiburan usai bulan madu dengan Raisa. Ia keren dengan kemeja hijau. Foto 1 dari 4 Hamish kala ditemui di kawasan Kebon Jeruk, Jakbar. Foto: Ismail Wah, Kartika Putri Angkat Anak Lagi CELEB | Selasa, 10 Okt 2017 19:28 WIB Walaupun belum pernah menikah, aktris Kartika Putri tidak berhenti untuk berbuat baik. Salah satunya dengan mengangkat anak lagi. ...

Ketika Para Aktor Merayu Agar Banyuwangi Jadi Tuan Rumah AFI

Banyuwangi - Para aktor film senior seperti Slamet Rahardjo, Ninik L Karim, Rozan Anwar dan Tio Pakusadewo datang ke Banyuwangi, Selasa (10/10/2017). Tak hanya mereka juga ada rombongan Pusat Pengembangan (Pusbang) Film Indonesia dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Ada apa? Kedatangan mereka ke Banyuwangi dalam rangka untuk merayu kota tersebut menjadi tuan rumah Apresiasi Film Indonesia (AFI). Pusat Pengembangan (Pusbang) Film Indonesia, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan memilih Kabupaten Banyuwangi untuk menjadi tuan rumah apresiasi film pendek dan dokumenter tahun ini. "Biasanya daerah itu pada minta untuk jadi tuan rumah, tapi Pusbang film tidak semata-mata langsung menerima. Dan kali ini Banyuwangi tanpa mengajukan, dari teman-teman dokumenter dan kami yang langsung memilih," ujar Ninik L Karim, kepada detikcom, di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Selasa (10/10/2017). Ninik mengatakan, keseriusan Banyuwangi dalam hal mengangkat potensi pariwisata,...