Skip to main content

Seberapa Kuat Ban MotoGP di Jalanan Jakarta?

Jakarta - Michelin turut mengikuti perkembangan kebutuhan konsumennya. Kini Michelin menghadirkan ban harian dengan menggunakan teknologi MotoGP.

Sebagaimana yang kita tahu, biasanya ban settingan MotoGP digunakan pada lintasan yang rata seperti sirkuit, berbeda dengan lintasan pada jalanan umum seperti di Jakarta. Nah, kira-kira seberapa kuat ban berteknologi MotoGP kalau dipakai mengaspal di jalanan Jakarta?

"Sebelum membuat ban ini, kita sudah melakukan riset terlebih dahulu untuk bisa menyesuaikan berbagai medan di jalanan Jakarta," ucap Putu Yudha selaku Marketing Director Michelin Indonesia.

Ban Michelin Pilot MotoGP telah dilengkapi fitur soft compound, silica rain technology, dan Michelin Overlap Technology (MOT). Ban ini diklaim terasa lebih lembut, aman, dan kuat serta tampak sporty.

"Untuk antisipasi dengan jalanan Jakarta yang sering tidak rata, kita sudah buatkan fitur MOT. Di mana ban ini terdiri dari tiga lapis sehingga sangat kuat bahkan dengan tusukan," ucap Rosalina Komalasari, Motorcycle Marketing Manager Michelin Indonesia. Ia juga menambahkan fitur ini akan memberikan stabilitas yang baik saat pengendara melakukan cornering atau menikung.

Ban merupakan bagian paling cepat mengalami kejenuhan. Putu mengaku bahwa meski telah memiliki fitur yang canggih, kepedulian pengendara terhadap motornya menjadi hal sangat penting untuk menjaga performa ban ini. Dengan penggunaan yang setiap hari, terlebih pada jarak yang cukup jauh di jalanan Jakarta, kata Putu, ban harus dicek lebih sering.

"Paling tidak dalam satu bulan dua kali lakukan pengecekan tekanan udara bannya supaya ban tetap berada di performa yang optimal," tutupnya. (rgr/ddn)

Comments

Popular posts from this blog

Ada Nama Ustad Guntur Bumi di Dakwaan Gatot Brajamusti

Jakarta - Dalam pembacaan dakwaan di sidang perdana Gatot Brajamusti terkait kepemilikan satwa liar dan senjata api ilegal, ada nama Ustad Guntur Bumi yang disebut-sebut. UGB disebut adalah orang yang memberikan harimau Sumatera yang sudah mati dan diawetkan untuk Gatot Brajamusti. Saat pemeriksaan mantan Ketua PARFI itu mengakui bahwa harimau Sumetera yang sudah mati dan diawetkan itu diberikan oleh Ustad Guntur Bumi sebagai hadiah ulang tahun pada tahun 2011. Harimau itu pun sudah disimpan tanpa izin selama 5 tahun. Dituliskan dalam surat dakwaan saat diperiksa sebagai saksi membantah soal hadiah harimau sumatera itu. UGB mengaku pada tahun yang disebutkan oleh Gatot dirinya masih tinggal di Semarang. "Berdasarkan keterangan saksi H. Susilo Wibowo alias Ustad Guntur Bumi, tidak pernah memberikan satu ekor harimau yang sudah mati atau telah diawetkan sebagai hadiah ulang tahun terdakwa. Karena pada tahun 2011 saksi Ustad Guntur Bumi masih menetap d...

Si Tampan Hamish Daud yang Bikin Raisa Luluh

Hot Photo Selasa, 10 Okt 2017 22:26 WIB  ·   Ismail - detikHOT Jakarta detikHot - Hamish Daud terlihat beraktivitas lagi di dunia hiburan usai bulan madu dengan Raisa. Ia keren dengan kemeja hijau. Foto 1 dari 4 Hamish kala ditemui di kawasan Kebon Jeruk, Jakbar. Foto: Ismail Wah, Kartika Putri Angkat Anak Lagi CELEB | Selasa, 10 Okt 2017 19:28 WIB Walaupun belum pernah menikah, aktris Kartika Putri tidak berhenti untuk berbuat baik. Salah satunya dengan mengangkat anak lagi. ...

Ketika Para Aktor Merayu Agar Banyuwangi Jadi Tuan Rumah AFI

Banyuwangi - Para aktor film senior seperti Slamet Rahardjo, Ninik L Karim, Rozan Anwar dan Tio Pakusadewo datang ke Banyuwangi, Selasa (10/10/2017). Tak hanya mereka juga ada rombongan Pusat Pengembangan (Pusbang) Film Indonesia dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Ada apa? Kedatangan mereka ke Banyuwangi dalam rangka untuk merayu kota tersebut menjadi tuan rumah Apresiasi Film Indonesia (AFI). Pusat Pengembangan (Pusbang) Film Indonesia, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan memilih Kabupaten Banyuwangi untuk menjadi tuan rumah apresiasi film pendek dan dokumenter tahun ini. "Biasanya daerah itu pada minta untuk jadi tuan rumah, tapi Pusbang film tidak semata-mata langsung menerima. Dan kali ini Banyuwangi tanpa mengajukan, dari teman-teman dokumenter dan kami yang langsung memilih," ujar Ninik L Karim, kepada detikcom, di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Selasa (10/10/2017). Ninik mengatakan, keseriusan Banyuwangi dalam hal mengangkat potensi pariwisata,...