Jakarta - Natalie Sarah selalu berusaha ada sebelum sang bunda, Nurmiati Siahaan, meninggal dunia. Namun, detik-detik sang bunda meninggal Natalie justru tidak bisa menyaksikan."Kita nungguin sakaratul mautnya kita mau nyaksiin. Kita ngerasa oh udah nggak, ah masih ada harapan kali. Besok orang-orang juga mau lihat lagi. Pas kita semua lupa. Kita pulang," cerita Natalie usai pemakaman sang bunda di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur, Senin (18/9/2017).
Di hari yang sama dengan meninggalnya sang bunda Natalie memutuskan untuk keluar sekadar membeli makanan. Tapi, saat dirinya sedang di luar, adiknya memberitahukan kondisi ibundanya menurun.
Seperti biasa Natalie langsung menelepon balik dan berusaha bicara dengan sang bunda. Biasanya, saat dia menelepon balik sang bunda seperti memberikan repons."Aku bilang mama jangan pergi dulunya tungguin aku. Aku mau disamping mama. Aku selalu nenangin mama setiap momen. Mama nggak boleh gitu, masa marah-marah. Anak pasti mau mama panjang umur, tapi kalau seandainya dicabut, dipanggil sama Tuhan. Mama nggak boleh panik. Harus kuat. Dia tuh nggak bisa ngomong," ucap Natalie sembari menangis sesenggukan.
"Nah di saat mama aku nggak ada. Aku lari, datang-datang mama sudah dibungkus kain putih. Jadi aku nggak nyaksiin mama," sesalnya.
Selama sang bunda sakit, Natalie selalu merawatnya. Itulah yang membuat dia sangat terpukul dan menyesal."Selama mama sakit aku yang rawat, aku yang jaga, tapi pas terakhir, aku cuma pergi sebentar," tutupnya sambil menangis. (pus/dar)
Comments
Post a Comment