

Jakarta - Seperti yang diberitakan sebelumnya, serangan ransomware Petya banyak terjadi di negara Ukraina. Negara di kawasan Eropa Timur ini pun menuduh serangan Petya dilakukan oleh badan keamanan di Rusia.Berdasarkan pengamatan badan keamanan Ukraina, yakni SBU, pihaknya mendapatkan data di mana serangan Petya yang terjadi di negaranya dan sejumlah negara lain dilakukan oleh pelaku yang sama dengan serangan di Kiev bulan Desember 2016 lalu.Serangan Petya sendiri disebut sebagai ransomware karena pelaku mengenksipri atau mengunci harddisk komputer dan meminta tebusan apabila korban ingin membukanya. Namun pihak Ukraina percaya bahwa tebusan hanya akal-akalan untuk menutupi tujuan sesungguhnyaMenurut SBU, serangan dilancarkan untuk mengganggu jalannya perusahaan negara dan swasta di Ukraina sehingga menyebabkan destabilisasi politik, demikian dikutip detikINET dari Neowin, Minggu (2/7/2017).Pihak Rusia sendiri segera merespon tuduhan Ukraina tersebut dan mengatakan bahwa tuduhan tidak mendasar karena malware disebut tidak terlacak. Selain itu, Rusia pun ternyata juga terkena serangan Petya, sehingga tidak mungkin apabila Moskow menjadi dalang dibalik serangan tersebut.Ukraina sendiri menjadi negara terparah yang mendapat serangan Petya. Pihak kepolisian menerima sekitar 1.000 pesan tentang gangguan dalam pengoperasian jaringan dalam kurun waktu lebih dari 24 jam.Sementara antara Ukraina dan Rusia sudah terlibat hubungan yang buruk sejak pencaplokan Crimea oleh Rusia tahun 2014 dan juga dukungan Rusia pada kelompok separatis pro-Rusia di Ukraina Timur. Konflik di wilayah tersebut telah menewaskan nyaris 10 ribu nyawa. (mag/mag)
Comments
Post a Comment