Skip to main content

Lobi Pembahasan Isu RUU Pemilu Sempat Alot hingga Gebrak Meja

Jakarta - Pembahasan paket isu krusial RUU Penyelenggaraan Pemilu sempat diskors untuk lobi-lobi pimpinan. Mendagri Tjahjo Kumolo mengakui pembahasan RUU Pemilu berlangsung alot hingga ada insiden gebrak meja.

"Walaupun ada perdebatan keras sampai memukul meja, tapi niat anggota Pansus membangun kebersamaan yang sama," kata Tjahjo di kompleks parlemen, Senayan, Jakpus, Kamis (13/7/2017).

Dalam paparannya itu, Tjahjo mengapresiasi kinerja Pansus Penyelenggaraan Pemilu yang membahas Daftar Inventaris Masalah (DIM) dalam waktu singkat.

Pemerintah tetap pada Paket A dalam isu krusial RUU Penyelenggaraan Pemilu. Meski begitu, pemerintah berharap aturan yang sudah baik tidak diubah kembali.

Dalam paparannya, Tjahjo menyebut pemerintah memilih Paket A karena sudah teruji dalam Pemilu dan Pilpres 2 periode yang lalu. Dia berharap angka ambang batas presiden (presidential threshold) disepakati.

"Menyangkut presidential threshold 20 persen atau 25 persen suara sah nasional karena telah teruji 2 kali pemilu presiden dan wapres mendapatkan 50 persen lebih dari pemilu dan sedikitnya 25 persen suara di jumlah provinsi yang tersebar," ucapnya.

Tjahjo mengatakan pemerintah juga menyadari ambang batas parlemen (parliamentary threshold) menyangkut kekuatan politik parpol di parlemen. Pihaknya berharap ambang batas parlemen bisa ditingkatkan menjadi 4 persen.

"Ambang batas parlemen, instrumen positif dan teruji dalam upaya mengimplementasikan kekuatan politik di DPR. Pemerintah sangat mengharapkan ambang batas parlemen yang tadinya 3,5 persen untuk setidaknya di posisi 4 persen. Kami mengapresiasi kelegawaan banyak fraksi yang mengalah dari ambang batas maksimal demi kebersamaan melalui perpanjangan tangan lembaga yang ada di DPR ini," ucapnya.

Tjahjo juga menyinggung soal mengalah dalam sistem pemilu. Sementara tadinya pemerintah mendukung sistem proporsional terbuka terbatas, yang kerap diasumsikan sistem tertutup, kini menjadi sistem pemilu terbuka.

"Meski jalan tengah itu disimpulkan sama dengan sistem tertutup, padahal pandangan pemerintah berbeda. Maka untuk Pemilu 2019 pemerintah toh juga sepakat dengan yang akhirnya proporsional terbuka. Walaupun hal ini sepenuhnya ada hak partai politik yang menetapkan keanggotaan di DPR-DPRD," ujarnya.

Soal dapil magnitude, Tjahjo mengaku tak mengubah dari UU Pemilu yang lalu. Menurutnya, jumlah kursi tiap provinsi di DPR-DPRD sudah ideal.

"Jika terjadi perubahan alokasi kursi pasti akan mengubah secara drastis ini akan mendukung kesinambungan legislatif dengan calon. Tidak mengubah 3-10 kursi untuk DPRD dan 3-12 DPRD kota/provinsi," tuturnya.

Untuk metode konversi suara, pemerintah memilih metode sainte-lague murni dan meninggalkan metode hare. Pemerintah, kata Tjahjo, ingin menggunakan sistem penghitungan suara yang adil dalam artian jumlah perolehan suara berbanding lurus dengan perolehan kursi.

"Metode konversi suara pemerintah berpandangan, metode sangat substantif untuk menghasilkan metode hitung berkeadilan. Artinya, jumlah perolehan suara berbanding lurus dengan jumlah Kursi. Dari metode (hare) ini sudah lama ditinggalkan," katanya.

Meski begitu, Tjahjo menyebut pemerintah masih terbuka untuk mengikuti agenda Pansus Pemilu. Dia berharap perubahan UU Penyelenggaraan Pemilu ini dibuat untuk jangka panjang.

"Saya pikir sama, kesepakatan awal UU ini tidak dibuat untuk 5 tahun sekali diubah. Tapi untuk jangka panjang. Soal di antara kita belum sepakat masih ada gugatan hukum, tapi itu urusan nanti, baik produk pemerintah maupun DPR, sudah biasa dilakukan judicial review," katanya. (ams/dkp)

Comments

Popular posts from this blog

Si Tampan Hamish Daud yang Bikin Raisa Luluh

Hot Photo Selasa, 10 Okt 2017 22:26 WIB  ·   Ismail - detikHOT Jakarta detikHot - Hamish Daud terlihat beraktivitas lagi di dunia hiburan usai bulan madu dengan Raisa. Ia keren dengan kemeja hijau. Foto 1 dari 4 Hamish kala ditemui di kawasan Kebon Jeruk, Jakbar. Foto: Ismail Wah, Kartika Putri Angkat Anak Lagi CELEB | Selasa, 10 Okt 2017 19:28 WIB Walaupun belum pernah menikah, aktris Kartika Putri tidak berhenti untuk berbuat baik. Salah satunya dengan mengangkat anak lagi.

Ada Nama Ustad Guntur Bumi di Dakwaan Gatot Brajamusti

Jakarta - Dalam pembacaan dakwaan di sidang perdana Gatot Brajamusti terkait kepemilikan satwa liar dan senjata api ilegal, ada nama Ustad Guntur Bumi yang disebut-sebut. UGB disebut adalah orang yang memberikan harimau Sumatera yang sudah mati dan diawetkan untuk Gatot Brajamusti. Saat pemeriksaan mantan Ketua PARFI itu mengakui bahwa harimau Sumetera yang sudah mati dan diawetkan itu diberikan oleh Ustad Guntur Bumi sebagai hadiah ulang tahun pada tahun 2011. Harimau itu pun sudah disimpan tanpa izin selama 5 tahun. Dituliskan dalam surat dakwaan saat diperiksa sebagai saksi membantah soal hadiah harimau sumatera itu. UGB mengaku pada tahun yang disebutkan oleh Gatot dirinya masih tinggal di Semarang. "Berdasarkan keterangan saksi H. Susilo Wibowo alias Ustad Guntur Bumi, tidak pernah memberikan satu ekor harimau yang sudah mati atau telah diawetkan sebagai hadiah ulang tahun terdakwa. Karena pada tahun 2011 saksi Ustad Guntur Bumi masih menetap d

Wah, Kartika Putri Angkat Anak Lagi

Jakarta - Walaupun belum pernah menikah, aktris Kartika Putri tidak berhenti untuk berbuat baik. Salah satunya dengan mengangkat anak lagi. Setelah sebelumnya presenter ini mengangkat satu anak bernama Juna, kini dari beberapa unggahan di Instagram pribadinya Kartika tampak mengangkat anak kembali. "Iya Alhamdulillah mungkin bahagianya beda beda setiap orang. Aku Alhamdulillah sudah menemukan kebahagiaan sendiri, yaitu dengan anak-anak di sekitar aku yang luar biasa dan menjadi semangat aku," ujar Kartika saat ditemui di kawasan Kebun Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (10/10). Hal itu pun menjadi motivasinya untuk bekerja semakin giat. Dengan memiliki anak, Kartika selalu ingin pulang cepat. "Setiap pagi kalau ke luar kota mikirnya berkali kali. Mikirin anak, sudah ada yang mau sekolah, ada yang perlu perhatian lagi. Pulang kerja juga harus buru-buru pulang," tukasnya. Tanpa disadari, Kartika mengaku merasakan rezeki pun terus menerus meng