
Lalu sempat ada rencana untuk menambah lagi 19.000 sambungan gas untuk rumah tangga di Surabaya.
Tetapi dalam pembahasan RAPBN-P 2017 dengan Komisi VII DPR RI hari ini, diputuskan hanya akan dibangun 60.000 sambungan gas rumah tangga di Bontang, Samarinda, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Pali, Bandar Lampung, Pekanbaru, Musi Banyuasin, dan Muara Enim. Alasannya, semua kementerian harus melakukan penghematan anggaran dalam RAPBN-P 2017.
"Karena harus ada penghematan anggaran 15%, jadi jumlah jargas 60.000 sambungan, persis seperti yang diusulkan dalam APBN," kata Dirjen Migas Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja, saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (12/7/2017).
Tadinya, ada penghematan anggaran yang akan dialihkan untuk proyek jargas rumah tangga. Tapi karena ada pemotongan anggaran, tak ada penghematan yang bisa disisihkan.
"Sebelumnya kan hasil penghematan mau dialihkan ke jargas. Tapi diminta memotong anggaran 15%," ucap Wirat.
Sebagai informasi, Kementerian ESDM telah melaksanakan pembangunan jargas rumah tangga sejak tahun 2009 sampai 2016. Total jumlah sambungan yang sudah dibangun sebanyak 185.991 Sambungan Rumah (SR) di 14 Provinsi yang meliputi 26 Kabupaten/Kota.
Sambungan gas rumah tangga hanya dapat dibangun di daerah-daerah yang memiliki cadangan gas dan sudah memiliki jaringan pipa gas besar, tinggal disambung saja ke rumah-rumah.
Pada 2016, sebanyak 89.000 sambungan gas rumah tangga dibangun dengan dana APBN. 49.000 sambungan ditugaskan kepada PGN dan 40.000 sambungan ke Pertamina.
Ada 6 kota yang mendapatkan sambungan gas pada 2016, yaitu Batam, Tarakan, Surabaya, Prabumulih, Cilegon, dan Balikpapan. (mca/dna)
Comments
Post a Comment