
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintahan Donald Trump menghapus nama Kaspersky Lab dari daftar vendor untuk pembelian perangkat teknologi yang akan digunakan oleh instansi pemerintahan.
Alasannya dikhawatirkan produk keamanan Kapersky jadi jalur yang digunakan Kremlin untuk masuk ke jaringan di AS. Tuduhan itu pun ditepis keras oleh Eugene, yang menyatakan kalau Kaspersky tak punya hubungan dengan pemerintah Rusia, terutama yang berkaitan dengan aktivitas ilegal seperti bantuan serangan cyber dan mata-mata cyber ke AS.
"Kami tidak terikat dengan pemerintah manapun, maksud terikat adalah kami melakukan aktivitas atau operasi tak lazim. Kami memang bekerja dengan polisi cyber, yang terverifikasi dan terdokumentasi dengan baik dan bisa diakses oleh publik," tulis Eugene dalam postingan blog resminya itu.
Eugene Kaspersky Foto: ReutersSalah satu bentuk kerja sama yang dimaksud oleh Eugene adalah kerja sama Kaspersky dengan Interpol. Yaitu dengan memperbantukan pegawai Kaspersky di Interpol Global Complex for Innovation (IGCI) di Singapura.
Di fasilitas ini, Interpol bekerja sama dengan sejumlah pihak, salah satunya Kaspersky Lab. Bentuk kerja samanya adalah, Kaspersky Lab menempatkan sejumlah pakar terbaiknya di IGCI, yang bekerja sesuai dengan keahliannya masing-masing.
Foto: ReutersKetika detikINET mengunjungi fasilitas tersebut pada 2015 lalu, ada Vitaly Kamluk, ahli keamanan cyber dari Kaspersky Lab yang ditempatkan di IGCI sebagai peneliti ancaman pada divisi Digital Forensic Laboratorium.
"Kami menyediakan keahlian kami dalam serangan cyber, dan hal selain itu yang masuk ke dalam definisi kata intelijen berada di luar batas kapasitas profesional kami sebagai ahli keamanan cyber," tambah Eugene dalam postingan blognya. (asj/rou)

Comments
Post a Comment