Skip to main content

Ini 4 Poin Deklarasi Kampus Antiradikalisme di Jabar

Bandung - Sebanyak 44 perguruan tinggi negeri maupun swasta di Jawa Barat (Jabar) bersepakat mendeklarasikan antiradikalisme di lingkungan kampus. Ada empat poin yang disepakati dalam deklarasi tersebut.

Deklarasi dibacakan langsung oleh Rektor Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung Een Herdiyani di aula Graha Sanusi Hardjadinata kampus Universitas Padjajaran (Unpad), Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Jabar, Jumat (14/7/2017).

"Deklarasi ini dilakukan dengan memerhatikan perkembangan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara akhir-akhir ini, secara khusus membangun radikalisme dan terorisme," kata Een.

Berikut isi empat poin deklarasi kampus antiradikalisme:

1. Kami berpegang teguh pada posisi bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu Pancasila sebagai ideologi dan Pandangan hidup bangsa Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 dan semangat Bineka Tunggal Ika;

2. Kami bertekad mempersiapkan dan membentuk generasi muda yang memiliki jiwa nasionalisme yang kuat, demokratis, jujur, berkeadilan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai, etika akademik, hak asasi manusia, kemajemukan, kerukunan, persatuan dan kesatuan bangsa yang berwawasan Nusantara;

3. Kami menolak organisasi dan aktivitas yang berorientasi dan / atau berafiliasi dengan gerakan radikalisme, terorisme, dan / atau organisasi kemasyarakatan / organisasi politik yang bertentangan dengan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan peraturan perundang-undangan;

4. Kami mengajak seluruh komponen bangsa untuk melakukan upaya pencegahan penyebaran paham dan / atau gerakan radikalisme, terorisme dan / atau ideologi yang bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Deklarasi antiradikalisme ini mendapat dukungan dari sejumlah pihak. Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengapresiasi digelarnya deklarasi tersebut.

"Deklarasi ini sangat tepat. Karena pusat perubahan ini adanya di kampus. Manakala ingin mengukuhkan, kampuslah yang harus kita perkukuh terlebih dahulu," kata pria yang karib disapa Aher ini.

Aher menuturkan, belakangan ini isu radikalisme sudah merembet pada masalah kebinekaan. Sehingga, sambung dia, apabila tidak dicegah, paham radikalisme ini akan terus berkembang dan mengganggu keutuhan bangsa dan negara.

"Kebinekaan adalah fitrah kehidupan tidak sekedar fakta kehidupan, karena agama dan nilai kemanusiaan menyebutkan keragaman adalah sebuah fitrah kehidupan. Oleh karena itu tidak ada alasan untuk tidak bersatu, karena kita hadir sebagai bangsa yang bersatu dalam kebinekaan," ujar Aher.

Sekretaris Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Gautama Wiranegara mengatakan deklarasi antiradikalisme ini sangat penting dilakukan oleh kalangan mahasiswa. Dengan demikian, perkembangan paham radikal dapat diminimalisir atau bahkan ditangkal.

"Ini merupakan bentuk komitmen civitas akademika dalam mendukung pemerintah mencegah bahaya radikalisme," ucap Gautama. (bbn/bbn)

Comments

Popular posts from this blog

Si Tampan Hamish Daud yang Bikin Raisa Luluh

Hot Photo Selasa, 10 Okt 2017 22:26 WIB  ·   Ismail - detikHOT Jakarta detikHot - Hamish Daud terlihat beraktivitas lagi di dunia hiburan usai bulan madu dengan Raisa. Ia keren dengan kemeja hijau. Foto 1 dari 4 Hamish kala ditemui di kawasan Kebon Jeruk, Jakbar. Foto: Ismail Wah, Kartika Putri Angkat Anak Lagi CELEB | Selasa, 10 Okt 2017 19:28 WIB Walaupun belum pernah menikah, aktris Kartika Putri tidak berhenti untuk berbuat baik. Salah satunya dengan mengangkat anak lagi.

Ada Nama Ustad Guntur Bumi di Dakwaan Gatot Brajamusti

Jakarta - Dalam pembacaan dakwaan di sidang perdana Gatot Brajamusti terkait kepemilikan satwa liar dan senjata api ilegal, ada nama Ustad Guntur Bumi yang disebut-sebut. UGB disebut adalah orang yang memberikan harimau Sumatera yang sudah mati dan diawetkan untuk Gatot Brajamusti. Saat pemeriksaan mantan Ketua PARFI itu mengakui bahwa harimau Sumetera yang sudah mati dan diawetkan itu diberikan oleh Ustad Guntur Bumi sebagai hadiah ulang tahun pada tahun 2011. Harimau itu pun sudah disimpan tanpa izin selama 5 tahun. Dituliskan dalam surat dakwaan saat diperiksa sebagai saksi membantah soal hadiah harimau sumatera itu. UGB mengaku pada tahun yang disebutkan oleh Gatot dirinya masih tinggal di Semarang. "Berdasarkan keterangan saksi H. Susilo Wibowo alias Ustad Guntur Bumi, tidak pernah memberikan satu ekor harimau yang sudah mati atau telah diawetkan sebagai hadiah ulang tahun terdakwa. Karena pada tahun 2011 saksi Ustad Guntur Bumi masih menetap d

Wah, Kartika Putri Angkat Anak Lagi

Jakarta - Walaupun belum pernah menikah, aktris Kartika Putri tidak berhenti untuk berbuat baik. Salah satunya dengan mengangkat anak lagi. Setelah sebelumnya presenter ini mengangkat satu anak bernama Juna, kini dari beberapa unggahan di Instagram pribadinya Kartika tampak mengangkat anak kembali. "Iya Alhamdulillah mungkin bahagianya beda beda setiap orang. Aku Alhamdulillah sudah menemukan kebahagiaan sendiri, yaitu dengan anak-anak di sekitar aku yang luar biasa dan menjadi semangat aku," ujar Kartika saat ditemui di kawasan Kebun Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (10/10). Hal itu pun menjadi motivasinya untuk bekerja semakin giat. Dengan memiliki anak, Kartika selalu ingin pulang cepat. "Setiap pagi kalau ke luar kota mikirnya berkali kali. Mikirin anak, sudah ada yang mau sekolah, ada yang perlu perhatian lagi. Pulang kerja juga harus buru-buru pulang," tukasnya. Tanpa disadari, Kartika mengaku merasakan rezeki pun terus menerus meng