
Beberapa pabrikan di Indonesia sudah menawarkan fitur canggih tersebut. Namun, Honda Prospect Motor (HPM) belum mau membawa kembali fitur itu di Indonesia.
Honda sebenarnya sudah punya teknologi itu yang tercakup dalam teknologi Honda Sensing. Tapi HPM saat ini tidak menghadirkan fitur Honda Sensing di mobil yang dijual di Indonesia.
"Cara menentukan fitur ini, masing-masing perusahaan punya strategi sendiri. Konsumen kami mengharapkan apa, kita punya auto brake hold, kita punya electric parking brake, kita punya panoramic roof. Kalau fiturnya berbeda (dengan kompetitor) bukan berarti kita salah. Kita lihat mana yang lebih penting. Honda Sensing itu tidak ada salahnya di-apply. Kita pernah apply Honda Sensing di Accord tahun 2015," kata Direktur Pemasaran dan Layanan Purnajual HPM, Jonfis Fandy kepada detikOto di Probolinggo, Jawa Timur belum lama ini.
Sayangnya, kata Jonfis, pada saat melengkapi Accord 2015 dengan fitur Honda Sensing, tak sedikit konsumen yang merasa terganggu dengan fitur itu. Mobil tiba-tiba mengerem sendiri tanpa kendali pengemudi atau sensor-sensor yang selalu berbunyi membuat pengemudi merasa terganggu.
"Banyak konsumen yang malah menonaktifkan. Begitu dimatikan, apa value-nya dengan dia bayar lebih mahal, tapi tidak dipakai. Kita tarik (fitur) itu pun enggak ada yang komplain," ujar Jonfis.
HPM bisa saja melengkapi kembali Honda Sensing di mobil yang dijual di Indonesia jika memang konsumen sangat membutuhkan. Misalnya peraturan keamanan dan keselamatan semakin ketat, bukan tak mungkin beberapa tahun ke depan Honda kembali membawa fitur itu.
"Nah saat ini, kita beranggapan bahwa fitur ini (Honda Sensing) kita ganti saja dengan fitur yang lain. Supaya konsumen bisa pakai, dia akan melakukan fun driving yang tidak membosankan, dan efisien konsumsi BBM segala macam. Honda Sensing bukannya enggak baik, fitur itu baik. Tapi kita punya fitur lain yang dibutuhkan. Karena kita belajar juga perubahan market, dan sebagainya. Kalau kompetitor menawarkan itu ya tinggal konsumen saja yang memilih. Artinya konsumen punya pilihan lebih banyak, mau yang seperti apa," ucap Jonfis.
Untuk diketahui, fitur Honda Sensing sudah diterapkan di mobil Honda yang dijual di berbagai negara. Sistem itu meliputi fitur Collision Mitigation Braking System (CMBS) di mana mobil akan mengerem otomatis dengan ringan ketika kendaraan tidak melambat saat terdeteksi adanya risiko tabrakan, Lane Keeping Assist System (LKAS) di mana mobil secara otomatis akan mengoreksi setir jika kendaraan keluar dari lajur tanpa menyalakan lampu sein, LaneWatch Blind Spot Display yang membantu pengemudi dari blind spot, Adaptive Cruise Control untuk menjaga kecepatan dan jarak aman dengan kendaraan di depan serta Lane Departure Warning (LDW) yang akan memperingatkan pengemudi jika mobil keluar lajur tanpa menyalakan lampu sein. (rgr/ddn)
Comments
Post a Comment