
Secara bilateral, Jepang, Prancis, dan Jerman masih menjadi kreditur terbesar utang Indonesia. Sementara secara multilateral, Indonesia masih meminjam dari Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia (ADB), dan Bank Pembangunan Islam (IDB).
Berikut adalah pemberi pinjaman bilateral dan multilateral terbesar buat Indonesia, seperti dikutip dari data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Senin (24/7/2017).
6. Islamic Development Bank (IDB)Per Juni 2017, utang pemerintah Indonesia ke IDB mencapai Rp 10,67 triliun, naik tipis dari bulan sebelumnya Rp 9,95 triliun. Persentasenya adalah 1,4% dari total utang luar negeri Indonesia.
5. JermanHingga Juni 2017, utang pemerintah Indonesia ke Jerman mencapai Rp 24,44 triliun, naik tipis dari bulan sebelumnya Rp 24,3 triliun. Persentasenya adalah 3,3% dari total utang luar negeri pemerintah pusat.
4. PrancisSampai Juni 2017, utang Indonesia ke Prancis mencapai Rp 26,25 triliun. Naik tipis dari bulan sebelumnya Rp 24,3 triliun. Jumlah tersebut adalah 3,6% dari total utang luar negeri pemerintah pusat.
3. Bank Pembangunan Asia (ADB)Utang dari ADB hingga Juni 2017 adalah Rp 119,21 triliun, turun tipis dari bulan sebelumnya Rp 119,51 triliun. Jumlah ini adalah 16,5% dari total utang luar negeri pemerintah pusat.
2. JepangNegeri Matahari Terbit ada di posisi kedua pemberi utang terbesar ke pemerintah Indonesia. Per Juni 2017, utang pemerintah Indonesia ke Jepang mencapai Rp 194,58 triliun, turun dari bulan sebelumnya Rp 196,98 trliun.
Utang tersebut mencapai 26,9% dari total pinjaman luar negeri pemerintah.
1. Bank DuniaBank Dunia kembali pemberi utang terbesar ke pemerintah Indonesia. Jumlahnya hingga Juni 2017 mencapai Rp 234,48 triliun, turun tipis dari bulan sebelumnya Rp 234,68 triliun.
Utang Indonesia ke Bank Dunia mencapai 32,4% dari total utang luar negeri pemerintah. Selain 6 besar ini, Indonesia juga memiliki utang luar negeri ke negara ini:
Korea Selatan Rp 19,17 triliunChina Rp 13,62 triliunAmerika Serikat (AS) Rp 8,21 triliunAustralia Rp 6,91 triliunSpanyol Rp 3,37 triliunRusia Rp 3,3 triliunInggris Rp 1,89 triliun.(wdl/mkj)
Comments
Post a Comment